Seperti mudik menjelang lebaran, di Indonesia korupsi dianggap hal biasa (oleh pelaku) dan dilakukan berjamaah alias beramai-ramai pula. Kok gak kapok ya? Padahal sudah banyak yang ditangkap dan dipenjarakan ditambah denda puluhan juta oleh KPK. Mungkin hukumannya kurang aduhai tu?
Kemaren-kemaren ada yang mengusulkan kalo koruptor dihukum mati saja, dipotong tangannya juga ada, biar menimbulkan efek jera katanya. Tapi kayaknya hal tersebut belum akan terwujud dalam waktu dekat, atau hanya akan terjadi dalam dunia khayalan rakyat kecil yang gak kebagian waktu dan tempat untuk korupsi saja.
Dalam khayalan aku juga punya hukuman untuk para koruptor, diasingkan ke pulau terpencil yang belum berpenduduk, dipaksa menjadi petani kedelai. Hitung-hitung membantu program pemerintah dalam swasembada kedelai, kan kemaren sempet mahal tu kedelai gara2 bisanya cuma impor. Eh, ada gak ya program pemerintah untuk menyediakan kedelai untuk rakyatnya sendiri? Gak tahu lah, makin ngaco aja ni tulisan, J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar